Minggu, 21 Agustus 2016

Kajian Tentang Etika Mahasiswa Di Lingkungan Kampus

I. Definisi Dari Etika
Etika adalah merupakan ilmu yang membahas tentang apa saja yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq). Selain itu Etika juga bisa disebut dengan suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral. .(Suseno, 1987).

II. Etika Mahasiswa di Lingkungan Mahasiswa atau Kampus
Seperti mana yang kita ketahui bahwa mahasiswa merupakan intelektual-intelektual yang sangat berperan penting terhadap bangsa dan negara kedepannya, maka dari itu sudah sepatutnya seorang mahasiswa memiliki etika baik.
Salah satu prinsip hidup sebagai seorang mahasiswa adalah memahami etika kehidupan di dunia kampus, yaitu :

  1. Menaati peraturan yang ditetapkan oleh Fakultas dan Para Dosen yang mendidik kita.
  2. Menganggap teman sesama mahasiswa sebagai teman sejawat yang harus saling membantu dan menganggapnya sebagai pesaing secara sehat dalam berkompetisi meraih prestasi akademis.
  3. Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan yang berlaku seperti menghindari tindakan menyontek, plagiat, memalsu tanda tangan kehadiran dan tindakan tercela lainnya.
  4. Berprilaku sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus dan di massyarakat umum sebagai manifestasi dari kedewasaan dalam berfikir dan bertindak.
  5. Berpenampilan elegan sesuai dengan mode yang berlaku saat ini tanpa harus melanggar tata tertib berpakaian di kampus.
  6. Berfikir kritis, rasional dan ilmiah dalam menerima ilmu pengetahuan baru, agar dapat mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah dengan menguji setiap masukan dengan cara mengkonfirmasikan ke sumbernya.
  7. Mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian di dasari dengan kerendahan hati tanpa harus tampak sombong atau angkuh.

Berbicara tentang Mahasiswa, Mahasiswa yang pada dasarnya adalah pelaku di dalam pergerakan pembaharuan dimasa mendatang yang lebih baik, oleh karena itu mahasiswa dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika juga dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang relitanya lebih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu sendiri.
Mahasiswa memiliki banyak aktivitas selain belajar sebagai tujuan utama menjadi mahasiswa. Mahasiswa sebagai subjek dapat memilih apa yg terbaik buat dirinya. Realitanya aktivitas mahasiswa ada yg positif & ada yg negatif, kembali kepada mahasiswa itu sendiri apakah ia menginginkan jalan yg baik atau tidak. Aktivitas positif mahasiswa selain belajar adalah mengikuti atau menyelami dunia organisasi di kampus, disiplin akan waktu, dan mematuhi segala peraturan yang tidak bertentangan dengan norma-norma yg ada. Sedangkan aktivitas negatif mahasiswa adalah bersikap anarkis dalam berdemonstrasi, tidak mematuhi peraturan yg berlaku, berbuat keonaran antar sesama mahasiswa atau mahasiswi, bergaul secara bebas tanpa mengindahkan peraturan yg ada dan melakukan tindakan curang yaitu menyontek didisaat ujian.
Sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki akhlaqul karimah, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan santun kepada para dosen, mahasiswa yang lebih menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan bebas antara mahasiswa dengan mahasiswi, berdemonstrasi dengan tidak mengikuti peraturan yang berlaku bahkan hal terkecil seperti menyontek disaat ujian dianggap hal biasa padahal menyontek merupakan salah satu hal yang tidak mengindahkan makna dari etika.
Oleh karena itu peranan etika dalam kehidupan mahasiswa dan bagaimana seharusnya mahasiswa beretika dalam lingkunganya dan bagaimana membangun etika baik dalam lingkungan mahasiswa mahasiswa itu sendiri sangatlah penting. Apabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia untuk di masa yang akan datang di isi oleh penerus-penerus bangsa yang beretika baik ? Akan diletakkan dimanakah wajah Indonesia nanti apabila bangsa Indonesia dibangun oleh jiwa-jiwa yang penuh dengan kecurangan atau dengan akhlaq-akhlaq yang tercela ?

Rabu, 17 Agustus 2016

ANALISIS TENTANG ORIENTASI KARYAWAN BARU DI PT GLOBAL SECONT Unit PLTU Tanjung Jati B

I. Pengertian Orientasi
Orientasi adalah pengenalan dan adaptasi terhadap suatu situasi atau lingkungan. Dimaksud orientasi disini adalah pengembangan dan pelatihan awal bagi para karyawan baru yang memberi merka informasi bagi perusahaan, pekerjaan, maupun kelompok kerja.
Pengenalan dan orientasi perlu diprogamkan karena adanya sejumlah aspek khas yang muncul pada saat seseorang memasuki lingkungan kerja yang baru. Aspek-aspek ini antara lain :

  1. Masalah yang dihadapi karyawan baru biasanya berupa kecemasan, misalnya: apakah saya akan diterima lingkungan ?; apakah saya disukai oleh atasan dan rekan kerja saya ?; amankah saya berada dilingkungan baru ini ?
  2. Harapan yang tidak realistis: karyawan baru biasanya mempunyai harapan-harapan yang tidak realistis karena tidak memiliki gambaran atau informasi yang jelas dan lengkap tentang lingkungan kerja yang sesungguhnya.
  3. Diperlukan proses sosialisasi karena adanya perbedaan antara kepribadian individu karyawan dan budaya/ nilai organisasi, diperlukan penyesuaian-penyesuaian melalui proses sosialisasi. Proses sosialisasi yang efektif dapat mempersingkat waktu penyesuaian diri karyawan dengan budaya organisasi.

II. Materi-materi Orientasi
Materi-materi yang diberikan pada masa orientasi kepada para SDM/karyawan baru meliputi :

  1. Profil organisasi termasuk didalamnya sejarah berdirinya perusahaan, visi dan misi yang ingin dicapai perusahaan, struktur organisasi perusahaan berikut para pemangku jabatan pada seluruh departemen yang perlu diketahui.
  2. Peraturan-peraturan dan berbagai kebijakan perusahaan dalam hubungannya dengan hak dan kewajiban karyawan.
  3. Berbagai fasilitas yang mungkin dapat digunakan atau tidak boleh digunakan oleh karyawan.
  4. Pengenalan kondisi lingkungan kerja dimana karyawan tersebut akan berja seperti siapa yang menjadi atasanlangsung,atasan tidak langsung, rekan kerja, bawahan, kondisi ruangan kerja, dan fasilitasnya.
  5. Pengenalan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh SDM yang bersangkutan sesuai dengan job description.

III. Referensi dan Teori Tentang Orientasi
Menurut Cascio dalam Sedarmayanti (2010:114), orientasi adalah pengakraban dan penyesuaian dengan situasi atau lingkungan.
Menurut Decenzo & Robbins dalam Sedarmayanti (2010:114), orientasi adalah aktivitas yang melibatkan pengenalan karyawan baru kepada organisasi dan unit kerja mereka.
Menurut Wether & Davis dalam Sedarmayanti (2010:114), orientasi adalah mengakrabkan karyawan dengan peran, organisasi, kebijakan organisasi, dan karyawan lain.
Orientasi adalah aktivitas sumber saya manusia yang memperkenalkan karyawan baru kepada organisasi dan kepada tugas-tugas yang harus dikerjakan, atasan, dan kelompok kerja (Ivancevich dalam Marwansyah, 2010:141).
Orientasi adalah prosedur pemberian informasi pokok tentang perusahaan kepada karyawan baru (Dessler dalam Marwansyah, 2010:141).
Menurut H. Hadari Nawawi dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif (2008:208), Orientasi adalah usaha membantu para pekerja agar mengenali secara baik dan mampu  beradaptasi dengan suatu situasi atau suatu lingkungan/iklim bisnis suatu organisasi/perusahaan.

Orientasi berarti penyediaan informasi dasar berkenaan dengan perusahaan bagi pegawai baru, yaitu informasi yang mereka perlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara memuaskan. Informasi dasar ini mencakup fakta-fakta seperti jam kerja, cara memperoleh kartu pengenal, cara pembayaran gaji dan orang-orang yang akan bekerja sama dengannya. Orientasi pada dasarnya merupakan salah satu komponen proses sosialisasi pegawai baru, yaitu suatu proses penanaman sikap, standar, nilai, dan pola perilaku yang berlaku dalam perusahaan kepada pegawai baru.

IV. Analisis Orientasi Kerja Di PT Global Secont Unit PLTU Tanjung Jati B Jepara Berdasarkan Teori.
Dari Teori-Teori Tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa orientasi kerja disini merupakan pengembangan dan pelatihan awal bagi para karyawan baru yang memberi mereka infrmasi bagi perusahaan, pekerjaan, maupun kelompok kerja. pengenalan dan adaptasi terhadap suatu situasi atau lingkungan.
Berdasarkan yang ada, orientasi biasanya diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
  1. Orientasi organisasi, adalah memberitahu karyawan mengenai tujuan, riwayat, filosofi, prosedur dan pengaturan organisasi tersebut. Itu harus mencakup tunjangan kebijakan dan tunjangan SDM yang relevan seperti jam kerja, prosedur penggajian tuntutan lembur dan tunjangan.
  2. Orientasi unit kerja, adalah mengakrabkan karyawan itu dengan sasaran unit kerja tersebut, memperjelas bagaimana pekerjaannya menyumbang pada sasaran unit itu dan mencakup perkenalan dengan rekan-rekan kerja barunya. 
Untuk Tahapan Orientasi yang dijalankan oleh PT Global Secont yang berada di Unit PLTU Tanjung Jati B kepada karyawannya meliputi :
1. Pengenalan dan adaptasi
Pengenalan dan adaptasi terhadap situasi atau lingkungan yang berada di PLTU Tanjung Jati B Jepara. Seperti memperkenalkan pegawai baru, mulai dari unit kerjanya sendiri sampai unit kerja besarnya dan sampai unit-unit kerja terkait lainnya, akan memberikan ketenangan dan kenyamanan si pegawai, karena dia merasa diterima di lingkungannya dan hal tersebut akan mempermudah dia untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas, bahkan dapat membina kerja sama dengan yang lain dalam rangka menjalankan tugasnya.

2. Penjelasan Tujuan Perusahaan
Dengan menjelaskan profil dari PT Global Secont yang berada di PLTU Tanjung Jati B Jepara secara lengkap seperti visi, misi, nilai-nilai, budaya perusahaan dan struktur organisasinya, akan membuat para pegawai baru lebih mengenal PT Global Secont, sehingga akan membangkitkan motivasi dan kemampuan dia untuk mendukung tujuan perusahaan.
3. Jalur Komunikasi
Mengenai jalur komunikasi ini PT Global Secont Memberikan jalur komunikasi yang pada nantinya akan mempermudah pegawai baru untuk menyampaikan aspirasinya maupun pertanyaan-pertanyaannya. Oleh sebab itu PT Global Secont memberikan ruang komunikasi bagi pegawai baru, baik melalui komunikasi rutin melalui tatap muka seperti brifing setiap harinya saat akan memulai kerja, meeting rutin, friday session dll, juga dibukanya jalur media komunikasi seperti email maupun telephone.
4. Proses Monitoring
Untuk tahap ini PT Global Secont selalu memantau dan memonitor kinerja para karyawannya dari target kerja yang telah disosialisasikan PT Global Secont pada awal kerja yang harus dicapai. Dengan adanya monitor rutin dari PT Global Secont akan hasil kerjanya, sehingga dengan adanya proses ini akan membantu pegawai tersebut lebih lagi meningkatkan kinerjanya. Jika ada kekurangan, maka dapat disampaikan hal-hal yang perlu dia lakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut. Demikian juga jika ternyata pegawai tersebut berhasil mencapai target yang lebih, maka dapat ditingkatkan lagi target kerjanya. Dengan adanya orientasi pegawai baru tersebut diharapkan dapat membantu pegawai dapat bekerja dengan baik, yang dapat meningkatkan produktivitas kerjanya, yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian tujuan perusahaan.



Analisa mengenai pengelolaan pengembangan karir SECURITY di PLN PLTU Tanjung Jati B Jepara

Dalam pengelolaan karir karyawan di PLTU Tanjung Jati B Jepara manusia merupakan sumber daya yang penting untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan semua aktifitas perusahaan. Walaupun ditunjang dengan aspek teknologi yang sempurna, tetapi apabila tanpa aspek manusia sulit kiranya perusahaan mencapai tujuannya dengan baik. Pentingnya sumber daya manusia juga terlihat dari aktifitas perusahaan dalam mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya yang lain seperti uang, bahanbaku, metode dan sebagainya baru bisa terlaksana jika ada unsur manusia yang mampu mengelola atau menggunakannya secara maksimal. Manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa fungsi yang bersifatmanagerial dan operasional. Fungsi managerial atau fungsi-fungsi pokok dari manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian,pengarahan dan pengendalian. Sedangkan fungsi operasional meliputi pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian. Berkaitan dengan fungsi operasional di atas, maka rotasi karyawan merupakan bagian dari fungsi pengembangan dari manajemen sumber daya manusia yang berada di PLTU Tanjung Jati B Jepara. 
Pengembangan karyawan melalui rotasi karyawan ini merupakan salah satu kegiatan penting dalam melaksanakan, menempatkan, dan mendayagunakan karyawan secara efektif dan efisien. Sebab perusahaan yang mendambakan kemajuan di tengah-tengah persaingan yang ketat perlu memiliki karyawan yang berkualitas dan mampu melakukan tugas-tugasnya dengan baik. Untuk meningkatkan semangat dan kualitas karyawan yang tinggi, sudah seharusnya pihak perusahaan mengadakan rotasi karyawan dalam upaya meningkatkan semangat kerja karyawan nya tersebut. 

DESIGN DAN STRUKTUR ORGANISASI FORMAL

Organisasi formal adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan. Organisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun. Struktur, meskipun hanya menyajikan kerangka, merupakan subsistem penting dalam system.
Desain Struktural Organisasi Formal
Struktur organisasi formal memiliki 2 muka yaitu model struktur, dimana kita dapat mempergunakan prinsip-prinsip teori organisasi, dan dimensi-dimensi dasar struktur, yang akan menentukan kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan yang harus dilakukan dan tingkat spesialisasi yang dapat diberikan. Variabel-variabel kunci yang menentukan desain struktural organisasi, yaitu :

  1. Strategi Organisasi
  2. Lingkungan yang melingkupinya
  3. Teknologi yang digunakan
  4. Orang-orang yang terlibat dalam organisasi
Desa/Kelurahan

Proses Desain Organisasi
Dalam teori, proses desain organisasi dapat mulai dari bawah ke atas (bottom up) atau dari atas ke bawah (top down). Dengan prosedur atas ke bawah, tujuan-tujuan organisasional umum diterjemahkan menjadi tujuan-tujuan khusus, sebagai sarana pencapaian hasil akhir yang diinginkan. Sedangkan dengan pendekatan bawah ke atas, proses-proses dasar organisasi akan ditetapkan terlebih dahulu dimana hal ini berarti merumuskan dan menetukan secara simultan teknologi inti yang digunakan.
Meskipun secara teoritis dapat dijelaskan secara terpisah, kedua prosedur tersebut kenyataannya saling bergantung. Tujuan-tujuan umum harus ditetapkan bahkan sebelum proses dasar ditentukan dan teknologi inti dipilih. manajer lebih sering dihadapkan dengan situasi-situasi dimana semua atau banyak aspek struktur telah ditetapkan, sehingga istilah perancangan kembali (redesign) lebih tepat dibanding desain organisasi. Usaha-usaha perancangan kembali biasanya hanya menyangkut beberapa bagian struktur, seperti suatu departemen dipindahkan dari wakil direktur ke lain, kelompok-kelompok diatur kembali, prosedur-prosedur pelaporan dimodifikasi dan sebagainya.

Beberapa Contoh Struktur Organisasi Formal
Rukun Tetangga (RT)
tujuan dari pembentukan organisasi ini adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitarnya. Misalnya, pelayanan pembuatan KTP, atau urusan administrasi lainnya.
Rukun Warga (RW)
RW merupakan gabungan dari beberapa RT. RW dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat  yang tinggal di wilayah RW tersebut. RW dipimpin oleh seorang ketua RW yang dipilih oleh ketua-ketua RT atau perwakilan dari warga RT yang tergabung dalam wilayah RW tersebut.
Desa/Kelurahan adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yurdiksi. Pengertian desa atau kelurahan berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yaitu Pemerintahan desa dipimpin oleh kepala desa yang di bantu oleh perangkat desa. Kepala desa dipilih langsung oleh masyarakat desa tersebut. Perangkat desa terdiri atas sekretaris desa dan perangkat desa lainnya. Sedangkan kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang diangkat oleh bupati/walikota atas usul camat. Dalam melaksanakan tugasnya lurah di bantu oleh perangkat kelurahan.
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah sebuah lembaga yang dibentuk untuk membantu pengaturan dan penyelenggaraan pemerintahan desa. Tugasnya membuat dan melaksanakan peraturan desa, menyusun anggaran pendapatan dan belanja desa, menampung dan menyalurkan aspirasi rakyat.